Jumat, 04 November 2011

Kematian Khaddafi Yang Tragis

Ada empat atau lima versi berbeda mengenai bagaimana ia tewas

Laporan awal hasil penyelidikan menunjukkkan bahwa Muammar Khaddafi tidak ditembak setelah ditangkap pekan lalu, kata seorang utusan Libya kepada Dewan Keamanan PBB.

"Menurut laporan awal, tidak satu pun revolusioner menembaknya setelah mereka menangkapnya," kata Ibrahim Dabbashi, wakil duta besar Libya untuk PBB.

Dabbashi menyampaikan pernyataan itu pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Libya dimana kekhawatiran atas pelanggaran HAM diajukan lagi.

"Menurut penyelidikan awal dan informasi yang kami terima, Khaddafi terluka selama bentrokan antara pendukungnya dan revolusioner," kata Dabbashi kepada DK yang beranggotakan 15 negara.

Setelah penangkapannya, "ia berdarah-darah di perut dan kepala dan meninggal setibanya di rumah sakit di Misrata", kata utusan itu.

Jenazah Khaddafi dimakamkan di sebuah lokasi gurun rahasia pada Senin (24/10).

Dewan Transisi Nasional (NTC) membentuk sebuah komisi independen untuk menyelidiki kematian Khaddafi dan mengatakan, hasil temuan akan diumumkan ketika penyelidikan selesai.

Kantor hak asasi manusia PBB hari Senin (24/10) menyambut baik pengumuman Libya mengenai pembentukan komisi yang akan menyelidiki kematian presiden terguling itu, yang telah menjadi isu kontroversial.

"Kami menekankan pentingnya memastikan bahwa proses yang benar diikuti, sesuai dengan hukum internasional, dalam memperlakukan semua tahanan," kata juru bicara Ketua Komisi Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia.

Keresahan internasional semakin meningkat berkaitan dengan kondisi tidak jelas seputar kematian Khaddafi yang tampaknya dieksekusi, setelah kota asalnya Sirte dikuasai pasukan NTC pada Kamis (20/10).

Sehari setelah Khaddafi tewas, Ketua Komisi HAM PBB Navi Pillay mengatakan, kondisi seputar kematian pemimpin terguling Libya itu tidak jelas dan penyelidikan harus dilakukan.

"Mengenai kematian Khaddafi kemarin, keadaannya masih tidak jelas," kata Pillay, melalui juru bicaranya, Rupert Colville, Jumat (21/10).

"Ada empat atau lima versi berbeda mengenai bagaimana ia tewas," katanya.

"Harus dilakukan penyelidikan mengenai apa yang kita lihat kemarin," tambah juru bicara itu.

Ada tanda tanya yang belum terjawab seputar kematian Khaddafi, rekaman gambar ponsel menunjukkan ia ditangkap dalam keadaan berdarah-darah namun masih hidup dan kemudian dibunuh oleh para penangkapnya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga menyerukan penyelidikan internasional atas kematian pemimpin kawakan Libya itu.

"Gambar yang kami lihat di televisi menunjukkan bahwa ia ditahan ketika terluka, dan kemudian, ketika sudah menjadi tahanan, ia dibunuh," katanya, Jumat (21/10), dalam wawancara yang disiarkan langsung di radio.

Lavrov mendesak penyelidikan internasional atas pembunuhan itu dan menambahkan, Rusia "yakin penyelidikan semacam itu akan dilakukan".

Para pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC) mengatakan, Muammar Khaddafi tewas selama pertempuran untuk menguasai kota tempat asalnya, Sirte, pada Kamis (20/10).

Namun, beberapa negara besar Barat yang mendukung pemberontak Libya menguasai Tripoli dua bulan lalu mengatakan, mereka masih mencari konfirmasi mengenai kebenaran berita itu.

Khaddafi menjadi buronan sejak NTC menguasai ibu kota Libya, Tripoli, pada Agustus, dan ia berhasil menghindari penangkapan meski pasukan NTC memperoleh sejumlah petunjuk mengenai lokasinya.

Ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.

Khaddafi (68), pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa, bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak.
Sumber:AFP/Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar